Kamis, 03 April 2008

Berhenti mengeluh...

Saya baru saja menonton film ”in the land of women” dan ada kalimat yang menurut saya sangat bagus. Seorang nenek yang merasa dirinya akan segera meninggal, berkata kepada cucunya ”Saya sudah hidup 133 thn (hiperbola) dan saya sudah mencoba membereskan (making things up) semuanya, tapi tidak berhasil. Saya akan segera meninggal dan kamu akan tetap hidup. Jadi berhentilah mengeluh...”
Singkat tapi padat. Berhentilah mengeluh.

Tanpa kita sadari, kita memiliki tendensi untuk mengeluhkan apa saja. Kita mengeluh jalanan macet. Kita mengeluh suami/istri/pacar kita tidak sesuai dengan harapan kita. Kita mengeluhkan hujan, kala hujan. Kita mengeluh kepanasan, kala panas. Kita mengeluh capek. Kita mengeluh nggak bisa tidur. Kita mengeluh rumah yang nggak bersih-bersih. Kita mengeluh gaji yang pas-pasan. Kita mengeluh bosan... dan sebagainya.

Intinya adalah kita mudah sekali mengeluh atas satu hal yang, faktanya, memang tidak mengenakkan kita. Mengeluh yang saya maksud disini bukan hanya keluhan yang diucapkan, tapi juga keluhan yang terjadi dalam hati kita. Keluhan yang muncul dalam pikiran kita. Menurut saya itu adalah hal yang sangat manusiawi. Menjadi tidak manusiawi ketika keluhan kita menjadi berlebihan...

Nggak apa-apa mengeluh, tapi jadikan keluhan tersebut menjadi lebih produktif. Jadikan dia sebagai sebagai pemacu kita untuk berkarya lebih. Jadikan keluhan tersebut sebagai alat bagi kita untuk bertindak, dan memberikan nilai lebih bagi diri kita.
Misalnya, kita mengeluh gaji terlalu sedikit. Ya, jadikan keluhan tersebut pemacu kita untuk bekerja lebih keras dan cerdas lagi agar penghasilan kita bertambah. Kita mengeluh nggak bisa tidur, jadikan waktu kita lebih berharga dengan misalnya membaca buku, menulis, membuat rencana kerja, dan lain-lain.

Jadikan hidup kita lebih bermakna setiap waktunya, berhentilah mengeluh !

Tidak ada komentar: