Kamis, 13 Maret 2008

Belajar senyum


Lihatlah sekeliling kita. Berapa banyak orang yang selalu tersenyum? Pasti semua setuju bahwa saat ini senyum sudah sedemikian mahalnya sehingga kita akan sulit menemukan orang yang tersenyum saat bertatap mata, apalagi kalau orang tersebut sama sekali nggak kita kenal.

Ngapain senyum sama orang yang kita nggak kenal? Nanti disangkain mupeng (muka pengen) lagi. Kurang kerjaan amat sih, ntar malah nambah masalah lagi, padahal masalah saya udah banyak! Dan alasan-alasan lain yang intinya adalah menunjukkan keengganan kita untuk memberikan senyum kepada orang lain. Jangan khawatir, bukan cuma anda yang berpikiran seperti itu. Malah sebagian besar orang -- persentasenya saya nggak tau, mungkin lebih dari 90 %-- akan menolak untuk tersenyum kepada orang yang tidak dikenal pada saat bertatap mata.

Padahal percaya nggak, bahwa dengan sedikit senyum kita akan bisa membuat dunia, minimal dunia kita, menjadi tempat yang lebih nyaman dan lebih menyenangkan untuk ditinggali. Cobalah lakukan hal ini sebelum keluar rumah. Berdirilah didepan cermin, lihatlah diri anda, syukuri apa yang anda miliki sekarang dan tersenyumlah dengan tulus. Lakukan sekitar 5 – 15 menit setiap hari, dan rasakan bahwa perjalanan anda pada hari itu akan terasa lebih ringan dan menyenangkan. Anda akan terkejut dengan apa yang anda raih setelah beberapa waktu.

Frank Bettger, dalam bukunya ”Meretas belenggu kegagalan dan meraih SUKSES dalam Penjualan” mengatakan bahwa dengan belajar tersenyum lebar-lebar selama 15 menit setiap pagi, maka roman mukanya berubah dari murung menjadi optimis dan gembira, yang akhirnya mampu mengubah pandangan hidupnya 180 derajat.

Saya sekarang sedang terus belajar mempraktekannya. Bagaimana dengan anda? Mari tersenyum kepada dunia..... :-)

Tidak ada komentar: